Tahapan Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa Lengkap

Hai sobat semua, terimakasih telah berkunjung ke blog ini. Nah kali ini saya akan membahas mengenai tahapan siklus akuntansi perusaan jasa.

Mungkin ini merupakan post pertama saya mengenai pembahasan siklus akuntansi, meskipun bukanlah postingan pertama dalam blog ini.

Langsung saja kita menuju ke pembahasan utama, tanpa harus panjang lebar lagi. Namun sebelumnya perlu saya sampaikan bahwa ini hanyalah materi dasar saja.

Untuk materi yang lebih terperinci, silahkan ikuti saja link yang telah saya cantumkan untuk menuju penjelasan lebih lengkapnya.

Pengertian Siklus Akuntansi

Siklus akuntansi adalah sebua tahapan di mana ada sebuah proses yang berulang untuk melakukan identifikasi, analisis, dan merekan (mencatat) setiap kegitan akuntansi di sebuah perusahaan dalam kurun waktu tertentu (satu tahun).

Kegiatan akuntansi ini akan terus berjalan secara berkesinambungan selama perusahaan masih beroperasi. Dari situlah, kegiatan akuntansi ini disebut sebagai sebuah siklus.

Tahapan siklus akuntansi

Seperti halnya sebuah siklus <>, siklus akuntansi juga memiliki beberpa tahapan yang perlu dilalui secara berurutan. Kegiatan ini memiliki tujuan yaitu memberikan informasi mengnenai kondisi keuangan perusahaan secara tepat.

Hal tersebut akan mempermudah manajemen untuk mengambil keputusan dalam mencapai tujuan perusahaan.

Identifikasi Transaksi

Tahapan pertama dalam sebuah siklus akuntansi adalah melakukan identifikasi transaksi. Kegiatan identifikasi akan mengelompokkan beberapa transaksi yang terjadi.

Transaksi tersebut akan dikelompokkan sesuai dengan bukti transaksi. Maka dari itu setiap transaksi harus memiliki bukti untuk mempermudah pengidentifikasian transaksi.

Adapun beberapa bukti transaksi adalah sebagai berikut :

  • 1. Kwintansi
  • 2. Bukti penerimaan uang
  • 3. Bukti jurnal
  • 4. Nota
  • 5.Faktur
  • 6. Bon
  • 7. Bukti transaksi lainnya

Analisis Transaksi

Tahapan selanjutnya adalah melakukan analisis dari setiap transaksi yang telah diidentifikasi. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menganalisa pengaruh transaksi terhadap kondisi keuangan perusahaan.

Hal itu berdasarkan pada sistem akuntansi yang menerapkan double entry system. Maksudnya, seluruh transaksi yang terjadi akan memberikan pengaruh terhadap posisi debet dan kreddit keuangan.

Untuk melakukan analisa transaksi, kalian harus memahami sebuah rumus persamaan dasar akuntansi sebagai berikut :

HARTA = UTANG + MODAL (aktiva = kewajiban + ekuitas)

Ada baiknya kalian terlebih dahulu mempelajari materi mengenai “persamaan dasar akuntansi” di link berikut ini :

“Materi Persamaan Dasar Akuntansi Lengkap”

Pencataan Transaksi di Jurnal Umum

Pada dasarnya ada beberapa jenis jurnal yaitu; jurnal umum, jurnal khusus, jurnal penyesuaian, jurnal pembalik, dan jurnal penutup.

Namun, untuk mencatat transaksi sehari-hari dalam siklus akuntansi perusahaan jasa adalah menggunakan jurnal umum.

Dalam proses ini, kalian harus mencatat seuruh transaksi secara historical sesuai waktu kejadian. Untuk bisa mengerjakan jurnal umum, kalian wajib sekali untuk mengerti mengenai persamaan dasar akuntansi.

Nah, selanjutnya kalian bisa langsung menuju artikel saya satu ini untuk memperdalam mengenai membuat jurnal umum.

====Materi Jurnal Umum Perusahaan Jasa===

Posting Buku Besar

Langkah selanjutnya dalam siklus akuntansi adalah melakukan posting ke buku besar. Buku besar adalah sebuah catatan yang berisikan kumpulan rekening-rekening pembukuan yang di maka rekening tersebut digunakan untuk mencatat transaksi tertentu.

Semua transaksi yang tercatat pada jurnal harus dicatatkan pada buku besar berdasarkan jenis transaksi, nomor akun, tanggal dan lain sebagainya.

Dalam melakukan posting transaksi ke buku besar jga harus tetap menerapkan prinsip historical. Jadi setiap transaksi pada ayat jurnal akan memiliki pengaruh terhadap akun yang menimbulkan posisi debit dan kredit.

Sehingga saat melakukan posting buku besar harus memerhatikan prinsip “berpasangan” pada setiap akun yang berada di posisi debit atau kredit. Tidak bisa melakukan pencatatan yang hanya memindahkan suatu akun terlebih dahulu sampai selesai baru memindahkan akun yang lain.

Menyusun Neraca Saldo

Neraca saldo harus disusun setiap proses pembukuan akun pada buku besar telah usai. Tujuannya adalah untuk membuktikan bahwa posisi saldo atau akun telah imbang antara posisi debit dan kredit.

Membuat neraca saldo sangatlah mudah, yaitu kalian tinggal memindahkan saldo yang ada di buku besar ke neraca saldo. kemudian menjumlahkan semua saldo yang ada saldo debit dan kredit imbang.

Membuat Jurnal Penyesuaian

Pada akhir periode akuntansi ada beberapa transaksi yang perlu dilakukan penyesuaian, maka dari itu perlu dibuat jurnal penyesuaian.

Hal tersebut disebabkan karena ada beberapa transaksi selama periode transaksi dicatat berdasarkan bukti pembukuan dan tidak dicatat pada saat transaksi terjadi. Sehingga ada beberapa transaksi yang sudah terjadi namun belum memiliki bukti transaksi.

Pada akhir periode akan berakibat ditemukannya beberapa akun yang belum lengkap, beberapa akun baru pun perlu ditambahkan dalam buku besar, dan beberapa akun lainnya perlu dimutakhirkan.

Berikut ini akun-akun yang memerlukan penyesuaian di akhir periode

  • Perlengkapan
  • Beban dibayar di muka
  • Akun aktiva tetap
  • Akun pendapatan
  • Akun beban, dan
  • Akun pendapatan di muka

Menyusun Neraca Lajur

Neraca lajur ini akan membantu kita dalam menyusun laporan keuangan, namun pada dasarnya neraca lajur ini bukan komponen utama yang penting bagi laporan keuangan. Melainkan hanya sebagai alat pembantu untuk menyusun laporan keuangan.

Terkadang neraca lajur juga dibutuhkan oleh beberapa pihak untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan dalam pengambilan keputusan, meskipun nanti juga akan berorientasi pada laporan keuangan sebagai alat ukur menentukan keputusan.

Menyusun neraca lajur sangatlah mudah, kita hanya perlu memindahkan saldo yang berada pada neraca saldo dan jurnal penyesuaian.

Membuat Laporan Keuangan

Tahapan yang paling utama dalam siklus akuntansi adalah penyusunan laporan keuangan. Laporan keuangan disusun berdasarkan data yang ada pada neraca saldo dan jurnal penysuaian.

Jika kalian telah menyusun neraca lajur, kalian bisa dengan cepat menyusun laporan keuangan karna tinggal memindahkan data pada kolom tertentu pada neraca lajur.

Adapun beberapa laporan keuangan yang perlu disusun antara lain sebagai berikut :

  • Laporan Laba Rugi
  • Laporan Perubahan Modal
  • Laporan Neraca
  • Laporan Arus Kas

Membuat Jurnal Penutup

Jurnal penutup disusun hanya pada akhir periode akuntansi saja. Tujuannya adalah untuk menutup akun-akun atau akun yang tergolong dalam rekening laba-rugi.

Cara menyusun jurnal penutup adalah dengan menihilkan akun pada rekening terkait. Akun atau rekening nominal harus ditutup karena digunakan sebagai alat ukur aliran sumber pada periode berjalan.

Membuat Jurnal Pembalik

Jurnal pembalik bertujuan untuk membalik akun pada jurnal penyesuaian guna menghindari akun ganda. Jurnal pembalik ini disusun pada awal periode akuntansi berikutnya.

Jurnal ini juga bersiat opsional, artinya boleh dibuat boleh jga tidak dibuat. Namun banyak juga yang membuat jurnal pembalik.

Neraca Saldo Setelah Penutupan

Neraca saldo setelah penutupan akan menjadi akun atau rekening awal pada periode selanjutnya, namun menjadi saldo rekening akhir pada periode saat ini.

Neraca saldo setelah penutupan tidak boleh ditinggalkan karena akan menjadi akun awal pada periode selanjutnya.

Itulah tahapan siklus akuntansi perusahaan jasa yang berhasil saya rangkum. Untuk penjelasan lebih lengkap kalian bisa mengklik link aktif yang saya sisipkan pada point point yang telah saya berikan.

Rafli Novianto
Rafli Novianto

Hanya orang biasa yang bernapas melalui hidung

Articles: 41

One comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *