Fitur dan Benefit atau bisa diartikan sebagai karakter dan keunggulan dari sebuah produk saya rasa wajib diketahui oleh seorang marketer, atau siapapun itu.
Oke, di artikel sebelumnya saya sudah menjelaskan tentang copywriting secara singkat, sekarang saatnya kita melangkah lebih jauh lagi.
Jadi, sebelum kalian menjadi seorang marketer yang handal hal pertama yang harus kalian pahami adalah dua hal pokok ini.
Dimana hal ini nantinya bisa dijabarkan lebih lanjut sebagai product knowledge.
Kenapa sih product knowledge perlu dikuasai oleh seorang marketer?
Simpelnya gini, kalau kalian menawarkan sebuah smartphone kepada seseorang namun kalian tidak paham seperti apa smartphone yang kalian tawarkan baik itu warna, ukuran, kapasitas tentunya orang yang kalian tawari tidak akan tertarik dengan penawaran kalian.
Sudah dapat gambarannya? Oke kita lanjut…
Perbedaan Fitur dan Benefit
Jadi feature atau fitur adalah sebuah karakteristik dari produk yang kalian tawarkan.
Fitur sendiri kebanyakan bisa dilihat secara langsung di atas kertas, seperti spesifikasi pada ponsel, komposisi pada makanan, atau sejenisnya.
Jadi fitur adalah karakteristik yang dimiliki oleh sebuah produk yang berkaitan dengan aspek aktual, teknis, fisik atau fungsi.
Sedangkan benefit atau manfaat merupakan sebuah keuntungan yang didapatkan jika menggunakan sebuah produk.
Baik fitur dan benefit memiliki kaitan yang sangat erat dan hampir tidak bisa dipisahkan.
Jika sebuah barang memiliki fitur yang tinggi, otomatis juga akan memiliki manfaat yang tinggi juga.
Contoh Fitur dan Benefit
Sebagai contoh sebuah handphone memiliki spesifikasi sebagai berikut (fitur) :
- Memori internal 128GB
- Layar 6”
- Baterai 5000MAh
- Kamera 48MP
Maka akan memiliki kelebihan sebagai berikut (benefit) :
- Bisa menyimpan banyak file
- Layar lebih luas
- Daya tahan baterai hingga 3 hari
- Bisa menghasilkan gambar kamera yang jernih
Tentunya setiap fitur yang dimiliki oleh barang akan menghasilkan benefit yang berbeda juga.
Ketika menjadi seorang copywriter, kita harus paham secara menyeluruh mengenai produk yang akan kita jual.
Selain itu, kita juga harus pandai merangkai kata untuk merubah sebuah fitur menjadi sebuah benefit agar menjadi sebuah tulisan yang bisa menarik perhatian audiens.
Kabar baiknya, dalam merubah sebuah fitur menjadi sebuah benefit ada sebuah rumus yang bisa kita contoh.
Dengan rumus ini kita bisa merubah sebuah fitur menjadi benefit dengan mudah, bahkan dalam menulis sebuah teks copy kita tidak perlu lagi menuliskan sebuah fitur namun cukup mencantumkan sebuah benefit.
Cara Sederhana Merubah Fitur Menjadi Benefit
Rumusnya adalah “so what?”
Iya, memang benar rumusnya adalah “terus kenapa”
Jadi gini katakanlah kamu mau beli hp kemudian saat ketemu salesnya kamu ditawari hp dengan ram 8GB.
Pasti kamu bertanya “terus kenapa kalau saya beli hp dengan ram 8GB?” betul bukan?
Yang jelas dengan RAM 8GB pada Smartphone akan memperlancar pekerjaan sehari-hari, ataupun bermain game.
Nah itulah contoh simpelnya.
Sedikit tambahan aja sih mengenai fitur dan benefit ini.
Ketika kita menuliskan sebuah benefit dari produk tentunya kita harus menyesuaikan dengan kebutuhan dari target market kita.
Sebagai contoh, terkadang seseorang akan membeli HP dengan berbagai kebutuhan yang berbeda.
Ada yang beli hp karena mencari internal besar untuk menyimpan file pekerjaan, ada yang mencari HP karena daya tahan baterai untuk mobilitas, ada yang mencari hp karena performa untuk bermain game, ada juga yang mencari hp untuk kebutuhan foto-foto saja.
Nah untuk itu, akan lebih baik jika kalian menulis sebuah fitur dan benefit setelah mengetahui siapa target market kalian, dan apa kebutuhan market kalian.
Karena bisa saja satu produk yang sama akan bisa memenuhi kebutuhan yang berbeda.